akhirnya denny dan rafaro memulai sekolah tatap muka, dari 2 minggu lalu.
sebenarnya sekolah mereka sudah melakukan uji coba tatap muka ini dari awal september. namun dari kita masih wait and see dikarenakan chart penderita covid-19 memang menunjukkan penurunan yang lumayan signifikan.
anak anak kemarin berkesempatan untuk pergi resepsi. tapi bundanya malah musingin celana dan sepatu mereka. karena sudah pada kesempitan.
kalau waktu anak-anak masih nulis pakai pensil, supaya hemat karet pengapus itu saya bagi dua, karena sering hilang begitu saja. entah kececer, atau dipinjam teman dan tidak kembali,
nah sekarang mereka sudah pakai komputer, butuh mouse.
akhirnya beli murah meriah 20ribuan-30ribuan, karena dalam waktu sebentar, adalah yang klik nya sudah tidak bisa,
akhirnya hampir semua (kecuali alana) mendapat vaksin covid-19 yang pertama.
anak-anak dapat vaksin sinovac dijadwalkan dari sekolah. rafaro hari kamis kemarin, denny baru jumat ini.
dan menurut jadwal, vaksin mereka ke-2 sekitar tanggal 13 dan 16 agustus, lebih cepat dari vaksin ke-2 ayah bunda.
ayah dan bunda karena menggunakan astrazaneca, baru terjadwal vaksin ke-2 di 23 dan 26 agustus.
alhamdulillah kita semua tidak ada KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi).
alana belum bisa mendapatkan vaksin, karena sampai sekarang vaksin yang beredar hanya membolehkan umur 12 tahun ke atas. itupun untuk yang 12 - 18 tahun baru 2 minggu terakhirnya ini akhirnya diperbolehkan.
rumah lagi direnovasi, diganti plafonnya.
sementara ketika plafon lama dibuka, debunya nyebar kemana-mana, sampai ke ruang tamu.
walhasil dari subuh ngelap-ngelapin sofa, hanya untuk bisa menikmati 1 jam kemewahan nyantai nonton tv, untuk kemudian numplek lagi di dalam kamar