menjajal LRT

berkesempatan menjajal LRT kelapa gading, ngajak nenek sekalian, karena habis pulang berenang.

LRT yang saat ini memang hanya dari kelapa gading ke rawamangun, tepatnya dari pegangsaan dua ke velodrome. masih belum tersambung kemana-mana lagi secara langsung.

rute LRT ini berpotongan dengan dua rute bus transjakarta, dari arah pulogadung ke arah pusat.

naik ke atas lumayan tinggi, karena ngajak nenek bidan, nanya ke satpamnya apa boleh naik pakai lift. dan diijinkan.<br/> naik ke lantai 2 tempat pembelian loket, wuih.. sepi. padahal hari minggu sekitar jam 11. mungkin kalau lebih pagi akan terasa ramainya.

sekilas terlihat mirip dengan stasiun MRT. bentuk loket, dan juga adanya mesin pembelian karcis. kita lalu menghampiri salah satu mesin, lalu disamper oleh petugas, nanya mau ke tujuan apa. jawabnya sih hanya mau coba jalan jalan aja. lalu petugas itu memilihkan tujuan akhir: velodrome.

tiket perjalanannya flat 5000 rupiah. namun karena beli karcis one trip, dibebani biaya jaminan 15.000 rupiah. satu mesin hanya bisa mengeluarkan 4 karcis pertransaksi. karena kita ber-enam, belinya dalam dua batch.

setelah dapat karcisnya, masing masing melakukan tap-in sendiri di electronic rolling gatenya. dan ga berapa lama, keretanya datang.

Naik LRT

ketika naik, bangku penuh, lalu petugasnya meminta orang yang duduk di kursi prioritas untuk memberi duduk buat nenek bidan.

di dalam LRT

nggak terasa perjalanan sudah sampai di stasiun akhir, velodrome, sekitar 10 menit saja perjalanannya. celingak-celinguk, ternyata pintu velodrome dekat sekali dengan pintu keluar stasiun.

akhirnya foto-foto sebentar di depan velodrome, lalu kembali lagi ke stasiun untuk balik ke boulevard utara, tempat berangkat tadi.

sampai di stasiun, di lantai 2, langsung menuju mesin, untuk meminta refund tiket berangkat tadi.<Br/> percobaan pertama, ternyata mesinnya kehabisan uang cash, sehingga keluar berupa strook, untuk kemudian dibawa ke loket. nah, kalo strook nya habis juga gimana? :D

pindah ke mesin sebelahnya, sukses.<br/> sekilas memang ada banyak mesin tiket, namun yang beroperasi dan berfungsi paling cuma 1 atau 2 mesin.

nah sekalian beli tiket di mesin, tapi sebagian saja. <br/>kali ini, kita cuma beli sebagian tiket, karena sisanya pakai kartu bank. e-money, flazz, dan jaklingko. <br/> kalau mau top-up atau beli baru bisa langsung di gerai yang tersedia.

btw, ga tau juga apakah LRT sudah menyediakan tiket multitrip, mengingat MRT saja baru bulan ini mengeluarkan tiket multitripnya. dan juga ga tau apakah penumpang boleh keluar di stasiun yang sama dengan stasiun keberangkatan menggunakan sekali tap-in.


crafty

sudah beberapa waktu ini merhatiin beberapa aktivitas rafaro, kaya'nya dia lebih cenderung ke handy crafty.

dia buka app origami di ipad untuk kemudian dia bikin sendiri ngikutin guidance-nya.<br/> atau kardus-kardus sisa, dia guntang-gunting lem lakban, jadilah benda-benda ajaib dari kerdus-kerdus tersebut.

cuma yang agak menarik perhatian, adalah beberapa waktu belakangan ini.

dimulai dari ketika dia bisa 'betulin' counter dzikirnya bunda yang ga nyala.<br/> counter itu bentuknya digital, dan mirip jam tangan.<br/> jadi, dibongkarlah sama rafaro, kemudian di'rapiin' posisi baterenya, dan voila! menyala kembali.

lalu dapat 'warisan' token bank yang sudah pin error. <br/> dibongkarlah sama dia. <br/> berbarengan dengan ada jam tangan yang tampaknya kehabisan batre.<br/> jam tersebut dibongkar, lalu baterenya ditukar dengan kepunyaan token bank tadi. dan nyala.

padahal rafaro ini ga pernah diajarin pakai obeng.<br/> dan saya sendiri juga ga pernah bongkar jam tangan


google account for child

google mempunyai peraturan bahwa google account hanya boleh dimiliki oleh orang dewasa, hal ini dengan ditandai dengan memasukkan tanggal lahir. umumnya dianggap dewasa adalah jika sudah lewat dari umur 18 13 tahun.

tahun lalu, karena untuk kepentingan komunikasi dengan teman-teman sekelasnya, denny perlu gabung dengan whatsapp group. dan dengan gabung ke grup whatsapp kelasnya, dia harus punya henpon. <br/>yang available waktu itu adalah mobile phone android bekas bunda, sehingga itulah yang dipakai.

langkah awal penggunaan handphone android, adalah mendaftarkan akun google.<br/> karena henpon ini akan dipakai denny, maka dibuatkanlah account google khusus untuk denny.

dan dikarenakan peraturan google bahwa akun hanya bisa dibuat oleh orang dewasa, tahun tanggal lahir denny diubah sehingga berumur lebih dari 18 tahun.

dalam perjalanannya, ternyata lumayan berat agar denny bisa bagi waktu antara buka-buka henpon, dan buka-buka buku pelajaran.<br/> akhirnya penggunaan handphone disetop.

sampai akhirnya masuk MTS,<br/>di sekolah ada larangan membawa mobile phone, sehingga sampai beberapa waktu lalu, tidak ada masalah kalau denny tetap tidak ber-henpon.

tapi kemudian, ada guru yang mewajibkan murid-murid untuk men-submit tugas sekolahnya via google classroom. maka, denny tinggal pakai saja akun yang tahun lalu sudah dibuat.

tapi, ternyata ketika denny melihat tanggal lahirnya salah, lalu dia betulkan, <br/>sesaat setelah tanggal lahirnya diupdate, akun googlenya langsung didisable oleh google. tidak bisa diakses.<br/> pilihan yang disediakan ada dua, di'betulkan' tanggal lahirnya, atau membiarkan akun tersebut dihapus oleh google dalam beberapa hari kedepan dengan sebelumnya disediakan link untuk mendownload kontennya. <br/>ketika coba opsi 'membetulkan' tanggal lahir. ternyata google meminta scan/foto KTP. jadi ga mungkin juga.

setelah googling sana sini, sama sekali tidak ada yang bisa dilakukan untuk meminta akun tersebut dibuka kembali. yang tersisa ya terpaksa merelakan akun tersebut untuk dihapus.

akhirnya mendownload konten yang disediakan oleh google. ternyata isinya adalah email gmail, foto yang tersimpan di google photos dan contacts.

menilik bahwa google menyediakan layanan google classroom untuk siswa yang notabene adalah anak-anak, belum 18 13 tahun sungguh menjadi ironi.

nah ternyata untuk 'menjembatani' ironi tersebut, google menyediakan aplikasi Family Link untuk meyambungkan akun orang tua dengan akun anak. <br/> akun anak harus dibuat di henpon yang fresh atau dibuat melalui aplikasi family link tersebut.

family link app

pada aplikasi family link bisa ditambahkan anggota keluarga lain. lalu, di dalamnya orang tua bisa adjust aplikasi mana saja yg boleh dipakai/terinstall di mobile phone anak. dan juga pada aplikasi family link ini, bisa diset untuk mendeteksi lokasi (henpon si) anak, dan juga screen time, yaitu waktu yg diperbolehkan selama apa anak buka-buka henponnya.

family link app

anak, sebenarnya bisa mengajukan banding, bahwa mereka tidak berkenan untuk henponny dipasangi aplikasi ini. cuma belum tau konsekuensinya apa. apakah malah jadi tidak bisa menggunakan henpon, atau bagaimana.


bagi raport

hadirilah

denny

ini untuk pertama kalinya ambil rapor ke sekolahan denny.<br/> datang jam 10 antriannya sudah panjang. <br/> dan ternyata selain dengan wali kelas, kita (beberapa orang tua murid) juga dipanggil untuk konsultasi ke ruang guru hafalan qur-an. ternyata hafalan denny ada yang ga tuntas. <br/> level denny memang sudah 1 tingkat di antara teman-temann lainnya. tapi di levelnya dia, dia masih ketinggalan.<br/> entah sih, ini apa jadi bikin dia overpressure apa gimana. sehingga jadi malah kontradiksi untuk tidak menyelesaikan hafalannya.

sementara pelajaran umumnya, ada beberapa nilainya yang jeblok.

terus kelakuan ngobrolnya kambuh lagi. sudah mulai sering ngobrol jalan ke meja temen kewajiban.

rafaro

dari yang sering diperhatikan, rafaro ini sering ga tau atau telat mengerjakan PR. gurunya sih menyatakan kalau informasi PR sudah disampaikan di kelas. tapi pada kenyataanya, kadang rafaro tidak mencatat ada PR di buku penghubungnya. baru tau bahwa ada PR, ketika grup ibu-ibu yang nanya nanya soal PRnya.

rafaro sering tidak menjawab dengan jelas, ketika mendapat pertanyaan dari guru.<br/> baik suaranya yang pelan, ataupun jawabannya yang tidak 'nyambung' dengan pertanyaan.

mungkin tingkat ke-pede-annya yang belum terasah.

alana

alana juga dilaporkan oleh gurunya sering bercanda, ngobrol, dan kadang lost focus (ngelamun?)<br/> buat saya sih untuk anak seumuran alana, adalah hal yang wajar.<br/> paling nanti tinggal diwanti-wanti untuk tidak bercanda, ngobrol di dalam kelas.


tumbuhan mini

pulang dari resepsi kondangan, malah dapat PR - pekerjaan rumah. yaitu mengurusi pohon yang jadi souvenir cendera mata.

pohon yang dijadikan souvenir ini bentuknya mini. pada labelnya tertulis jenis kaktus dan sukulen.

IMG_20191006_062513-picsay.jpg

pada potnya ditempeli tips merawat kaktus dan sukulen ini. diantaranya tidak meyiram dengan banyak air apalagi sering, dan seminggu sekali dijemur di sinar matahari.

saking mungilnya tanaman ini, jadinya ringkih banget. kena senggol dikit, batang/pohonnya copot.