makan sushi di sushi tei

hari ini anak anak berkesempatan nyobain sushi<br/> pas masuk sushi tei, lalu melihat ban berjalan berisi piring sushi, "wah kaya yang di acin acan"<br/>

kalau denny, ga usah ditanya, apapun disantap.<br/> rafaro dan alana pun ternyata doyan, bahkan salmon mentah pun bisa dimakan tanpa masalah.<br/>

nah masalahnya<br/> yang masalah adalah bayarnya :D<br/> untuk kemarin lagi ditraktir tante nova<br/>

nova ngajak ke ban berjalan, trus ambil beberapa piring sushi sambil jelasin ingredient-nya apa.<br/> awalnya sudah khawatir antara menu matang dan menu setengah matang apalagi mentah.<br/> doyan aja mereka.<br/>

sama bunda, sudah diwanti-wanti tidak mencoba wasabi.<br/> padahal anak-anak sudah kebayang adegan mater di cars 2,<br/>


pertama kali rawat inap

rencananya mau nonton avengers: endgame. karena sudah beli tiket dari jauh jauh hari. <br/> tapi hari senin sebelumnya pilek lumayan parah, lalu hari selasanya berganti jadi batuk berdahak.<br/> menjelang tidur sudah agak sesak. lalu tengah malam terbangun, sesak, semprot pakai ventolin tidak terlalu berefek.<br/> bahkan sampai berulang kali disemprot dalam rentang waktu 2 jam.<br/>

tidak bisa tidur,

rabu paginya saya bilang ke bunda untuk pergi nonton aja berempat, dan saya ke rumah sakit.<br/> bunda bilang supaya di-nebulizer. nebulizer <br/> setelah di-nebu, sudah lumayan, namun belum terlalu ok. <br/>

sampai di mall, masih mendingan. <br/> tapi ketika masuk ke dalam studio. rasa sesak mulai muncul. <br/> bahkan filmnya belum mulai pun, sudah ga tahan. <br/> akhirnya ke luar studio. <br/>

sampai di luar, coba atur napas, tapi tidak bisa. <br/> keringat dingin mengucur. <br/> rencananya jika sudah mendingan, mau langsung pergi ke rumah sakit. <br/>

tapi tidak reda juga rasa sesaknya. <br/> kemudian, bunda keluar dari studio. trus minta telpon papa anter ke rumah sakit. <br/>

sampai di rumah sakit, masuk ugd, langsung dikasih oksigen sampai tenang. kemudian, di-check EKG, check darah, dan dimonitor denyut jantungnya lewat sensor di jari. <br/> agak siang, dokternya bilang, kondisi denyut jantung saya masih belum normal.<br/> dan juga tes darah menunjukkan jumlah leukosit yang tinggi, yang ditengarai adanya infeksi.<br/>

dokter mengharuskan rawat inap.<br/> tapi itu juga belum tahu apakah rawat inap biasa, atau harus semacam icu.<br/> gaswat.<br/> sambil dimonitor terus sampai sore.<br/> menjelang magrib, dinyatakan bisa rawat inap biasa. tanpa perlu monitor denyut jantung.

besoknya<br/> dokter jantung bilang, tidak ada masalah dengan jantung.<br/> lalu dokter paru-paru datang, bilang ini infeksi, jadi harus dikasih antibiotik dan di-nebulizer untuk kelancaran napas.<br/> pas mau hari ketiga, dokter bilang mau check darah untuk menentukan bisa pulang atau engga.<br/> ternyata leukositnya jadi meninggi. <br/> haalaaah!<br/> jadi ga boleh pulang, harus ganti antibiotik.

nah hari ketiga, dan keempat ketambahan batuk lagi dan terasa banyak dahak.<br/> setelah lapor dokter, eh malah suruh untuk check lab untuk dahaknya.<br/> harganya bikin kaget, tapi karena disuruh dokter., ya sudah ikutin.<br/> lalu kemudian jadi timbul sebah, gerd. dan pusing kepala, dan mampet.<br/>

kesel banget

akhirnya setelah 5 hari, boleh pulang.<br/> walaupun leukositnya masih sedikit di atas batas normal.<br/> disambung dengan antibiotik minum.<br/>

pas dikasih tagihan rumah sakit.<br/> jadi bikin pening nambah @_- :(<br/>


naik mrt

karena bunda lagi acara seminar dari pagi, kemudian kita nyobain untuk naik mrt.<br/> sudah dapat info, mendingan pakai electronic money aja, dari pada beli tiket di stasiun. tapi apa daya cuma punya 2 kartu digital money, 1 e-money dan 1 flazz. sementara kartu tapcash ga ada minimarket yang bisa top-up.

setelah menyusuri minimarket di sarinah dan sabang ga ada yang bisa topup tapcash, kemudian berjalan ke stasiun mrt yang berada dekat ex mall ex.

di depan stasiun mrt

turun ke dalam stasiun mrt, di beberapa spot banyak sudut yang lowong blong, entah memang nanti diperuntukkan untuk sesuatu, apa memang kosong aja.<br/> sampai di stasiun, cari-cari tempat beli tiket. langsung terlihat antrian orang. antrian pembelian tiket berjalan lambat, karena memang hanya satu kasir. sementara loket yang satu lagi ada di seberang ujung stasiun, yang kondisinya juga sama - antrian panjang.<br/> dan sudahlah hanya satu orang petugas, dia pun juga harus menjawab pertanyaan-pertanyaan penumpang newbie. dan juga ditambah proses pengisian kartu yang somehow lambat.

setelah dapat giliran, karena memang hanya nyobain, jadi beli tiket hanya sampai blok m saja. beli 2 tiket ke blok m seharga 4000, jadinya 8000 + 30000 (jaminan kartu single trip yang bisa direfund)

setelah dapat tiket, barulah masuk ke gate.<br/> alana dengan gampang ngikutin instruksi untuk tap in. <br/> anak sekarang, kalau teknologi, nyerapnya mudah :D <br/>

tap-in

nunggu mrt nya, ngantri di baris kuning. terlihat beberapa penumpang newbie sampai disamperin ibu-ibu penumpang yang 'berpengalaman' bahwa harus antri di garis kuning, bukan di segitiga hijau.

gak lama kereta datang. setelah tertib nunggu yang keluar. penumpang tidak padat, jadi bisa dibilang masing-masing dapat kursi. anak-anak milih dekat pintu.

dalam mrt

karena underground, pemandangan yang bisa dilihat hanya ketika kereta berhenti di tiap stasiunnya. barulah setelah kereta menanjak naik di senayan baru ada pemandangan.<br/> sampai di blok-m, ada connecting ke dalam mall. tapi sayangnya karena masih pagi, belum buka mallnya. akhirnya balik lagi ke HI

kartu tiketnya dinamakan single trip karena setelah dipakai ke stasiun lain, kartu itu harus diisi ulang atau di-renew. <br/> jika dipakai langsung untuk balik lagi, atau ke stasiun lain yang bukan tujuan aslinya, bisa terkena denda.<br/> entah apakah denda ini sudah diaplikasikan atau belum. karena terlihat beberapa orang di blok m ini masuk lagi ke peron sebelah untuk menuju arah datang tadi.

stasiun blok m


kain flanel

beberapa waktu lalu denny ada tugas untuk membuat semacam prakarya dari kain flanel.

setelah salah persepsi karena menyangka kain flanel ini adalah kain perca, nah ternyata kain flanel ini dijual juga di toko atk.

yang sebesar A4 dijual seharga 5000 rupiah, dan yang lebih besar dari A4 dijual seharga 7000. dengan hanya selisih 2000 rupiah saja, akhirnya dipilih untuk ambil yang besar, dua warna ternyata di toko online dijual jauh lebih murah

024970100_1551342532-foto1_flane.md.jpg

lalu alana dan rafaro ikutan pengen dibeliin kain flanel juga. untuk buat boneka. untuk isi bonekanya pakai kapas muka. lalu kemudian pola yang sudah jadi dijahit. jadi buat rafaro dan denny, ini pertama kali mereka menggunakan peralatan menjahit.


mati lampu

di lingkungan sekitar rumah sering sekali lampu padam selang seling antar rumah. jadi ketika di rumah listriknya mati, terpaksa harus tengak tengok ke tetangga di belakang, karena tetangga depan lampunya menyala. jika di tetangga belakang lampunya mati juga, berarti benar dari PLN.

nah tadi malam, tampaknya mati lampu, dan ngira kalau itu padam dari PLN. tapi ketika check ke meteran listrik di luar, lampu lednya menyala. yah ini mah internal dong

setelah diperiksa, ternyata MCB yang di dalam, sudah gosong. kabelnya terlepas. untunglah tidak kebakaran. :(

kabel

jadi pagi-pagi, alih-alih ngepel, jadinya betulin dulu. kebetulan punya cadangan MCB, dan punya terminal port baru yang pengen dicoba juga