cirebon

pertama kali ke luar kota yang agak jauhan dari subang/bandung, ke cirebon.

mas erwin dan chandra mau kondangan, jadilah semua diajak. kebetulan november adalah ulang tahun shakila, rafaro dan tasya.

hotel

booking hotel yang katanya terbagus di cirebon, eh ternyata berada dalam kompleks mall. sehingga pas nyampe ya lokasi parkirnya saingan sama pengunjung mall.

sebenarnya sudah bisa diperkirakan, kalo hotel itu ga mungkin ngasih check in bisa masuk jam 14.00.
biarpun pas kita datang jam 10-an, dan registrasi, ternyata begitu mau check in jam 14.00 masih susah dapat kamar.
kita dapat kamar paling terakhir, karena desi yang ngaturin yang lain biar udah dapat kamar duluan.
itu sudah pukul 16.00an.

dan pas di kamar, ada beberapa yang unexpected, seperti tidak adanya kulkas, soalnya bawa kue ulang tahun dari jakarta yang sudah repot-repot dibungkus pake tas alumunium untuk jangan meleleh.

parkir

hotel sebenarnya nyediain valet parking, cuma ya itu untuk bisa berhenti di depan pintu hotelnya aja susah, karena terhalang sama mobil lain, entah yang mau check in, atau kaya kemarin kita nungguin mobil dari tamu yang mau check out, yang sibuk masukin oleh oleh segala kerupuk ke mobil.
sampe beberapa lama nungguin, ga sadar sadar, dan juga ga ada petugas hotel yang ngatur. terpaksa diklakson deh.

chandra dan edo / mas erwin aja awalnya ga tahu kalau ada valet parking ini. jadi chandra markirin mobilnya di ruko-ruko. baru malamnya dikasih ke valet setelah dikasih tahu.

room

kita dapat kamar yang nyaris paling ujung. tapi urutan terakhir dari sekian kamar yang di-booking. ada kira-kira 7 kamar. dan dapatnya dalam satu lantai.

seperti yang dibilang tadi, ternyata ga ada kulkas, sementara kamar sebelah ada.
lalu kurang bersih, beberapa spot kelewat, seperti di atas bangku, ada kaya sisa bedak.
dan ternyata pintu kamar mandi, ada panel yang terkelupas. bukan masalah teknis sih, tapi takutnya malah dituduh kita yang ngerusakin.

dan panel untuk nyalain lampu beda dengan kamar sebelah, yang di kamar kita tidak bisa diakalin ditukar dengan kartu lain.

kuliner

karena datang masih jam 10-an dan register di hotel, kemudian dilanjutkan rencana makan siang dulu, nama restorannya krucuk, empal gentong krucuk 1 .
pas sampai, slot parkiran mobil ada pas di depannya. kaget juga liat harga parkir yang ditempel di dinding bangungan. motor 1000, mobil 2000.

karena 'ngeri'nya pada ga doyan makanannya, sementara emang di-_booking_in di sini sama ni dona, jadilah saya testernya.
ketika empal gentongnya tiba, terlihat mirip soto betawi, dan pilihan dagingnya pun bisa campur.
pas dirasa, ada kurang, tapi ketika ditabur dengan sambel bubuk, langsung lumayan rasanya.

setelah saya ok, harusnya denny no issue, dan yang lain pun pesan juga.

saat ini chandra dan edo masih diperjalanan.

ketika chandra sampai, dia langsung ganti pakai batik lalu siap pergi kondangan pakai gojek.

dan ketika edo dan rombongan subang sudah mau sampai mereka order duluan biar pas sampai ga nunggu terlalu lama. donny pesan nasi lengko.

dari kuliner yang terkenal, ada satu, yaitu nasi jamblang yang tidak tercicip.

restoran berikut yang disambangi adalah klapa manis.
restoran ini ada dibangun di sisi bukit, sehingga bisa melihat pemandangan tinggi dan jauh. secara umum kaya restoran sunda biasa. ada nasi liwet, trus juga pesan nasi tumpeng.

di sini diadakan acara ulang tahun shakila dan rafaro. dengan format sama seperti biasa kalau diadakan di rumah ni dona.

pas pulang mampir dulu untuk bungkus empal gentong, kali ini di restorang empal gentong h. apud.

perjalanan

waktu berangkat menjelang mendekati cikampek, macet sekitar 10km, itu satu jam macet. sepanjang jalan, selalu ada penunjuk arah cirebon. jadi tinggal ikuti itu saja. nah menjelang mendekati cirebon, google maps di henpon ngadat, lost gps signal. dan plang penunjuk jalan sudah tidak menunjukkan cirebon lagi.
dari pada bingung, berhenti di persimpangan exit tol, trus pakai koneksi henpon desi. dari situ muncul suggestion yang tidak macet adalah keluar bukan di exit berikut, tapi seperti mengarah dulu ke selatan.

tapi dari penumpang bilang : yang pasti pasti aja. karena di exit berikutnya, ada tulisan cirebon.
jadilah exit, dan benar langsung masuk kota cirebon.
sepanjang jalan setiap 10 meter, ada restoran yang jual empal gentong.

sementara ketika pulang, barulah paham akan suggestion google map waktu datang, itu adalah entry / exit cirebon selatan. jadi dari restoran klapa manis bisa langsung masuk tol, tanpa perlu masuk kota lagi.

nah setelah beli bungkus dari empal gentong h. apud, masuk tol dari tempat yang sebelumnya, di situ tap kartu bayar tol.
dan ini berakibat menyebalkan, karena ketika nanti di cikarang utama, bayar tol lagi. dan ternyata uang di emoney tidak cukup. dan harus bayar pakai kartu yang sama dengan yang dipakai tap di saat keluar di cirebon.

sementara ketika kemarin berangkat, cuma sekali tap.

jadilah top up dulu di pos di gate , menghalangi mobil lain