Posts in category “family”

makan sushi di sushi tei

hari ini anak anak berkesempatan nyobain sushi<br/> pas masuk sushi tei, lalu melihat ban berjalan berisi piring sushi, "wah kaya yang di acin acan"<br/>

kalau denny, ga usah ditanya, apapun disantap.<br/> rafaro dan alana pun ternyata doyan, bahkan salmon mentah pun bisa dimakan tanpa masalah.<br/>

nah masalahnya<br/> yang masalah adalah bayarnya :D<br/> untuk kemarin lagi ditraktir tante nova<br/>

nova ngajak ke ban berjalan, trus ambil beberapa piring sushi sambil jelasin ingredient-nya apa.<br/> awalnya sudah khawatir antara menu matang dan menu setengah matang apalagi mentah.<br/> doyan aja mereka.<br/>

sama bunda, sudah diwanti-wanti tidak mencoba wasabi.<br/> padahal anak-anak sudah kebayang adegan mater di cars 2,<br/>


naik mrt

karena bunda lagi acara seminar dari pagi, kemudian kita nyobain untuk naik mrt.<br/> sudah dapat info, mendingan pakai electronic money aja, dari pada beli tiket di stasiun. tapi apa daya cuma punya 2 kartu digital money, 1 e-money dan 1 flazz. sementara kartu tapcash ga ada minimarket yang bisa top-up.

setelah menyusuri minimarket di sarinah dan sabang ga ada yang bisa topup tapcash, kemudian berjalan ke stasiun mrt yang berada dekat ex mall ex.

di depan stasiun mrt

turun ke dalam stasiun mrt, di beberapa spot banyak sudut yang lowong blong, entah memang nanti diperuntukkan untuk sesuatu, apa memang kosong aja.<br/> sampai di stasiun, cari-cari tempat beli tiket. langsung terlihat antrian orang. antrian pembelian tiket berjalan lambat, karena memang hanya satu kasir. sementara loket yang satu lagi ada di seberang ujung stasiun, yang kondisinya juga sama - antrian panjang.<br/> dan sudahlah hanya satu orang petugas, dia pun juga harus menjawab pertanyaan-pertanyaan penumpang newbie. dan juga ditambah proses pengisian kartu yang somehow lambat.

setelah dapat giliran, karena memang hanya nyobain, jadi beli tiket hanya sampai blok m saja. beli 2 tiket ke blok m seharga 4000, jadinya 8000 + 30000 (jaminan kartu single trip yang bisa direfund)

setelah dapat tiket, barulah masuk ke gate.<br/> alana dengan gampang ngikutin instruksi untuk tap in. <br/> anak sekarang, kalau teknologi, nyerapnya mudah :D <br/>

tap-in

nunggu mrt nya, ngantri di baris kuning. terlihat beberapa penumpang newbie sampai disamperin ibu-ibu penumpang yang 'berpengalaman' bahwa harus antri di garis kuning, bukan di segitiga hijau.

gak lama kereta datang. setelah tertib nunggu yang keluar. penumpang tidak padat, jadi bisa dibilang masing-masing dapat kursi. anak-anak milih dekat pintu.

dalam mrt

karena underground, pemandangan yang bisa dilihat hanya ketika kereta berhenti di tiap stasiunnya. barulah setelah kereta menanjak naik di senayan baru ada pemandangan.<br/> sampai di blok-m, ada connecting ke dalam mall. tapi sayangnya karena masih pagi, belum buka mallnya. akhirnya balik lagi ke HI

kartu tiketnya dinamakan single trip karena setelah dipakai ke stasiun lain, kartu itu harus diisi ulang atau di-renew. <br/> jika dipakai langsung untuk balik lagi, atau ke stasiun lain yang bukan tujuan aslinya, bisa terkena denda.<br/> entah apakah denda ini sudah diaplikasikan atau belum. karena terlihat beberapa orang di blok m ini masuk lagi ke peron sebelah untuk menuju arah datang tadi.

stasiun blok m


mati lampu

di lingkungan sekitar rumah sering sekali lampu padam selang seling antar rumah. jadi ketika di rumah listriknya mati, terpaksa harus tengak tengok ke tetangga di belakang, karena tetangga depan lampunya menyala. jika di tetangga belakang lampunya mati juga, berarti benar dari PLN.

nah tadi malam, tampaknya mati lampu, dan ngira kalau itu padam dari PLN. tapi ketika check ke meteran listrik di luar, lampu lednya menyala. yah ini mah internal dong

setelah diperiksa, ternyata MCB yang di dalam, sudah gosong. kabelnya terlepas. untunglah tidak kebakaran. :(

kabel

jadi pagi-pagi, alih-alih ngepel, jadinya betulin dulu. kebetulan punya cadangan MCB, dan punya terminal port baru yang pengen dicoba juga


mencoba airbnb

satu minggu sebelum denny testing di bandung, sudah lihat-lihat penginapan yang dekat dengan lokasi sekolahan. rata-rata agak mahal di atas 500 ribu. <br.>kemudian coba peruntungan dengan nyari pakai airbnb. salah satu lokasi yang paling dekat dan di bawah 500ribu ternyata sudah terbooking untuk tanggal tersebut. akhirnya cari-cari lagi, ada yang agak jauhan, harganya mepet 500ribu.

dari website airbnb, belum ada yang me-review tempat tersebut. haduh. tapi kalau lihat foto, kaya'nya seperti paviliun, dan asri.

dari kontak-kontakan dengan hostnya, gue mendapat kesan kalau ini lokasinya di pinggir jalan. dan benarlah, setelah sampe di lokasi yang dimaksud ternyata itu adalah kompleks cafe, restoran dan toko. setelah ketemu hostnya, dia menyampaikan 'maaf, sedang ada acara'. dan di toko tersebut sedang check sound dari sebuah band.<br/> hadeh<br/> sudah mulai 'i got a bad feeling about this'

lokasi kamar, benar merupakan paviliun, tapi ya masih dalam kompleks cafe tersebut, dan sound check tersebut mengganggu, untuk orang yang sudah nyetir 6 jam dan sangat butuh istirahat.

IMG_20181222_174342.md.jpg

dan sepulang dari makan malam, lokasi sudah ramai, dan banyak orang lalu lalang, <br/> oh iya, kamar mandinya ada di luar, di sebelah kamar, dan kamar mandi itu pun dipakai oleh tamu cafe. :(

dan tragedi berlanjut, ketika air tidak mengucur keluar dari keran. <br/> dan ran sudah frustasi minta pindah. <br/> sudah cari cari di aplikasi, tidak ada lagi kamar kosong di hotel manapun, kalau ada harganya puluhan juta. gila.

hostnya baik, kebetulan memang ada penjaga sekaligus caretaker di kompleks cafe ini, jadi beliaulah yang mengusahakan agar air ada. naik ke toren dan juga memastikan mesin air berfungsi.
kalau dari kasus ini sih, tampaknya air gagal naik ke toren walaupun mesin air menyala.

itu ditungguin sampai jam 10 malam, masih belum bisa air mengalir. <br/> sampai bolak balik turun naik toren, <br/>lalu entah diapain, akhirnya toren bisa terisi, dan air sudah mengalir.

tengah malam, rafaro pengen pipis.<br/> pas di check air masih mengalir, baiklah. namun mesin air tidak berhenti-hentinya berbunyi.

subuh, mandi, air mengalir bagus, <br/> pas giliran ran mandi, airnya tidak mengalir lagi setelah dia selesai mandi. untung masih ada setengah bak, jadi dicicil untuk anak-anak mandi.

beruntung semua bisa dapat mandi, kita langsung check out. denny walaupun kehebohan suara sound system dan juga rafaro , alana masih bisa tertidur. jadi paginya mereka lumayan segar, apalagi denny harus tes fisik dan tes psikologi serta tes membaca Al-Quran.

jadi bahan pelajaran. untuk tidak coba-coba airbnb jika belum ada review yang oke. kecuali memang siap untuk segala kemungkinannya

berikut juga ada beberapa tweet dan saran serta pengalaman jika mau pakai airbnb


jakarta bandung jakarta

pendaftaran calon sekolah denny sudah dibuka, dan hanya kira kira untuk 300-an pendaftar saja.

maka berangkatlah kita ke bandung, rencana berangkat jam 3 pagi, akhirnya baru jam 3.30 berangkat, itupun keliling dulu ngisi bensin.

masuk tol cikampek, langsung padat. terus mau masuk rest area (setelah bekasi timur) tidak bisa masuk, karena penuh dengan truk. sudah ikut ngantri sekian puluh menit ga gerak, akhirnya terpaksa lanjut lagi (dengan solat subuh tayamum sambil duduk di mobil).

sampai di pasteur, itu sekitar jam 9 pagi. jadi ada kira-kira 6 jam perjalanan.

perjalanan menuju sekolahan lancar. sampai di sana daftar, dsb, lalu selesai sekitar pukul 10 lewat.

sekolahan-IMG_20181201_092247.jpg

rencana mau ke subang, tapi karena denny dan rafaro masih ulangan akhirnya diputuskan langsung pulang lagi ke jakarta. makan siang di rest area.

dan sampai di jakarta sekitar pukul 4 sore. jadi berangkat dan pulang sama saja, sekitar 6 jam perjalanan untuk jakarta-bandung, atau bandung-jakarta.